Kamis, 24 Mei 2012

Syal Jaring Bunga dari Benang Bangunan

Syal Jaring Bunga
Syal Jaring Bunga

Merajut khususnya merenda sebenarnya bukan merupakan hal yang baru dalam hidup saya. Ketika saya masih duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar. Karena ibu pandai menjahit meskipun bukan penjahit profesional yang menerima pesanan khusus, ibu senang membuatkan saya berbagai macam pakaian. Mulai dari rok sekolah, setelan, sampai rompi yang hampir tak pernah dipakai. Ibu tidak hanya menggeluti kerajinan kriya jahit menjahit. Ibu juga pandai menyulam, juga merajut.

Sampai suatu ketika saya menemani ibu membereskan peralatan jahitnya. Waktu itu saya begitu tertarik melihat bentuk sebuah benda, terbuat dari besi dan bertuliskan Tulip. Di ujungnya terdapat bengkokan khusus seolah bisa mengait sesuatu. Ketika saya tanyakan benda apakah itu, Ibu bilang itu adalah sebuah jarum. Jarum? Bagaimana bisa benda tersebut bernama jarum sedangkan jarum yang selama saya kenal memiliki ujung yang tajam dan di salah satu ujungnya terdapat sebuah lubang untuk memasukkan benang?

Dan Ibu, memberiku pelajaran yang luar biasa dengan cara menunjukkan bagaimana cara kerja jarum yang bernama jarum hook atau jarum hakken tersebut. Dengan segulung benang wool murahan yang dibeli di toko samping rumah, Ibu menggerakan jari-jari tangannya mengait dan melepaskan benang yang dililitkan di jari telunjuk tangan kirinya. Sungguh menarik!

Dan pelajaran pertama yang saya dapat waktu itu adalah cara membuat rantai/chain, tusuk ganda/dc, dan tusuk selip/sl st. Dengan pelajaran rajutan melingkar, waktu itu saya berhasil membuat taplak meja kecil yang penyelesaian akhir dikerjakan oleh Ibu. Kegiatan merajut ini terhenti karena ibu kurang begitu pandai membaca, menulis dan memahami pola. Jadi untuk membuat kerajinan lain saya memiliki kendala. Buku pun kami hanya memiliki buku langkah-langkah menyulam. Dari sini, saya mulai melupakan kegiatan merajut.

Tapi ternyata, ketertarikan saya terhadap rajutan belum sepenuhnya pudar. Sebab setelah lulus SMU, dan mulai bekerja di sebuah perusahaan media online di Jakarta saya bertemu dengan seseorang yang menggunakan syal rajutan sebagai aksesori pakaian kerja. Dari sini, saya mulai tertarik untuk menggeluti kembali dunia rajut merajut. Karena sudah bekerja dan melek teknologi saya mulai googling mencari tahu seluk beluk dunia rajutan. Berkat mbah Google, saya bertemu dengan kawan-kawan di milis Mari Merajut dan sejumlah sumber dunia maya. Saya mulai bersemangat dan kembali membuka perkakas rajut saya. Satu-satunya jarum hook yang saya punya berukuran 3/0 4/0. Itupun sudah sedikit berkarat karena jarum tersebut merupakan jarum 'lungsuran' milik ibu. Karena masih belum tahu dimana saya bisa mendapatkan benang dan alat khusus merajut, saya memanfaatkan sisa benang bangunan milik Bapak. Warnanya putih bersih. Meskipun benang sisa, benang tersebut belum pernah dipakai dan masih tergulung rapih dalam plastik pembungkusnya. Teksturnya sedikit kasar dan terasa kuat. Berkat hasil pencarian di Google pula, saya menemukan sebuah pola bernama Syal Jaring Bunga.

Persis seperti namanya, syal yang berlubang-lubang seperti jaring ini berfungsi untuk menjaring bunga, bunga ini terletak di beberapa baris pola yang terbentuk dari beberapa tusuk poopcorn. Tapi dulu, saya begitu buta dalam membaca pola lho. Syukurnya, pola yang saya dapat itu adalah pola bergambar. Dalam waktu senggang dua selama minggu, saya berhasil menyelesaikan syal dengan panjang 150 cm dan lebar 8 cm. Sebuah proyek pertama yang begitu lama diselesaikan setelah sekian lama meninggalkan kegiatan merajut.


Festival Rajut Indonesia 2012
FRI 2012
Berkat kesuksesan merajut syal jaring bunga ini, saya menjadi makin percaya diri dengan kemampuan saya dibidang merajut. Meskipun beberapa teman sempat menggodai saya dengan sebutan 'nenek-nenek' karena kegiatan merajut identik dengan kegiatan untuk mengisi waktu luang para manula. Tapi saya tidak terlalu ambil pusing, bagi saya bisa merajut adalah sebuah keterampilan yang luar biasa. Ditengah banyak orang yang ingin belajar dan ingin bisa merajut, kenapa saya yang sudah bisa tidak membiasakan diri dengan kegiatan tersebut? Dan syal jaring bunga ini, membuka jalan saya menuju keseriusan merajut yang mampu mendatangkan pendapatan :)


nb : 
Tulisan ini ditulis dalam rangka memeriahkan penyambutan Festival Rajutan Indonesia ke 4 yang akan diadakan Juni – Juli 2012 oleh merajut.com

2 komentar:

Tinggalin komentar, atau follow instagram @rajut.merajut untuk info dan produk terbaru :)