Syal Jaring Bunga |
Merajut
khususnya merenda sebenarnya bukan merupakan hal yang baru dalam
hidup saya. Ketika saya masih duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar.
Karena ibu pandai menjahit meskipun bukan penjahit profesional yang
menerima pesanan khusus, ibu senang membuatkan saya berbagai macam
pakaian. Mulai dari rok sekolah, setelan, sampai rompi yang hampir
tak pernah dipakai. Ibu tidak hanya menggeluti kerajinan kriya jahit
menjahit. Ibu juga pandai menyulam, juga merajut.
Sampai
suatu ketika saya menemani ibu membereskan peralatan jahitnya. Waktu
itu saya begitu tertarik melihat bentuk sebuah benda, terbuat dari
besi dan bertuliskan Tulip. Di ujungnya terdapat bengkokan khusus
seolah bisa mengait sesuatu. Ketika saya tanyakan benda apakah itu,
Ibu bilang itu adalah sebuah jarum. Jarum? Bagaimana bisa benda
tersebut bernama jarum sedangkan jarum yang selama saya kenal
memiliki ujung yang tajam dan di salah satu ujungnya terdapat sebuah
lubang untuk memasukkan benang?
Dan
Ibu, memberiku pelajaran yang luar biasa dengan cara menunjukkan
bagaimana cara kerja jarum yang bernama jarum hook atau jarum hakken
tersebut. Dengan segulung benang wool murahan yang dibeli di toko
samping rumah, Ibu menggerakan jari-jari tangannya mengait dan
melepaskan benang yang dililitkan di jari telunjuk tangan kirinya.
Sungguh menarik!
Dan
pelajaran pertama yang saya dapat waktu itu adalah cara membuat
rantai/chain, tusuk ganda/dc, dan tusuk selip/sl st. Dengan pelajaran
rajutan melingkar, waktu itu saya berhasil membuat taplak meja kecil
yang penyelesaian akhir dikerjakan oleh Ibu. Kegiatan merajut ini
terhenti karena ibu kurang begitu pandai membaca, menulis dan
memahami pola. Jadi untuk membuat kerajinan lain saya memiliki
kendala. Buku pun kami hanya memiliki buku langkah-langkah menyulam.
Dari sini, saya mulai melupakan kegiatan merajut.
Tapi
ternyata, ketertarikan saya terhadap rajutan belum sepenuhnya pudar.
Sebab setelah lulus SMU, dan mulai bekerja di sebuah perusahaan media
online di Jakarta saya bertemu dengan seseorang yang menggunakan syal
rajutan sebagai aksesori pakaian kerja. Dari sini, saya mulai
tertarik untuk menggeluti kembali dunia rajut merajut. Karena sudah
bekerja dan melek teknologi saya mulai googling mencari tahu seluk
beluk dunia rajutan. Berkat mbah Google, saya bertemu dengan
kawan-kawan di milis Mari Merajut dan sejumlah sumber dunia maya.
Saya mulai bersemangat dan kembali membuka perkakas rajut saya.
Satu-satunya jarum hook yang saya punya berukuran 3/0 4/0. Itupun
sudah sedikit berkarat karena jarum tersebut merupakan jarum
'lungsuran' milik ibu. Karena masih belum tahu dimana saya bisa
mendapatkan benang dan alat khusus merajut, saya memanfaatkan sisa
benang bangunan milik Bapak. Warnanya putih bersih. Meskipun benang
sisa, benang tersebut belum pernah dipakai dan masih tergulung rapih
dalam plastik pembungkusnya. Teksturnya sedikit kasar dan terasa
kuat. Berkat hasil pencarian di Google pula, saya menemukan sebuah
pola bernama Syal Jaring Bunga.
Persis
seperti namanya, syal yang berlubang-lubang seperti jaring ini
berfungsi untuk menjaring bunga, bunga ini terletak di beberapa baris
pola yang terbentuk dari beberapa tusuk poopcorn. Tapi dulu, saya
begitu buta dalam membaca pola lho. Syukurnya, pola yang saya dapat
itu adalah pola bergambar. Dalam waktu senggang dua selama minggu,
saya berhasil menyelesaikan syal dengan panjang 150 cm dan lebar 8
cm. Sebuah proyek pertama yang begitu lama diselesaikan setelah
sekian lama meninggalkan kegiatan merajut.
FRI 2012 |
Berkat
kesuksesan merajut syal jaring bunga ini, saya menjadi makin percaya
diri dengan kemampuan saya dibidang merajut. Meskipun beberapa teman
sempat menggodai saya dengan sebutan 'nenek-nenek' karena kegiatan
merajut identik dengan kegiatan untuk mengisi waktu luang para
manula. Tapi saya tidak terlalu ambil pusing, bagi saya bisa merajut
adalah sebuah keterampilan yang luar biasa. Ditengah banyak orang
yang ingin belajar dan ingin bisa merajut, kenapa saya yang sudah
bisa tidak membiasakan diri dengan kegiatan tersebut? Dan syal jaring
bunga ini, membuka jalan saya menuju keseriusan merajut yang mampu
mendatangkan pendapatan :)
nb :
Tulisan ini ditulis dalam rangka memeriahkan penyambutan Festival Rajutan Indonesia
ke 4 yang akan diadakan Juni – Juli 2012 oleh merajut.com
kren kreasinya
BalasHapuspolanya dong!
selamat atas kesuksesannya.. jangan lupa buat berbagi ilmunya :) .
BalasHapus